Selasa, 14 Juli 2015

Komuni Pertama


Bulan Juni bagi Paroki Santo Paulus Kulibul selalu merupakan bulan yang istimewa. Pada bulan ini, Paroki Santo Paulus Kulibul, pada setiap tanggal 29, dengan penuh rasa syukur memeringati dalam ulang tahun kehadiran Gereja di wilayah pedesaan Kabupaten Badung ini. Salah satu Paroki di wilayah Keuskupan Denpasar yang sekretariat pelayanannya sekitar tiga puluh menit dari ibu kota Provinsi Bali, Denpasar - kalau tidak macet - selalu merancang kegiatan-kegiatan yang bersinggungan dengan seluruh karya pastoral paroki.

Yang cukup istimewa pada ulang tahun ke-54 ini adalah penerimaan Sakramen Ekaristi bagi beberapa anak Paroki, yang dirayakan dalam bentuk Penerimaan Komuni Pertama atau Sambut Baru pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus, Minggu 07 Juli 2015.
Ada 23 (dua puluh) tiga peserta Komuni Pertama, terdiri dari 20 anak-anak dan 3 orang katekumen dewasa; 10 laki-laki dan 13 perempuan.

Selama 3 (tiga) bulan mereka dipersiapkan oleh guru-guru yang sangat setia, tekun dan sabar, yaitu Ibu Kristina Ni Wayan Sulatri, Ibu Sri Suharni dan Ibu Giartini. Mereka memang harus dipersiapkan sungguh-sungguh baik dari segi pengetahuan/pemahaman, rohniah dan sikap hati, sehingga boleh disebut layak untuk menerima Tubuh dan Darah Kristus. Kita boleh bergembira karena calon Komuni Pertama yang dipersiapkan telah dengan tekun juga hadir dalam setiap pertemuan, dan tentu sangat bersyukur dan mengapresiasi pendampingan yang dilakukan oleh para pendidik. Dan semuanya tentu tidak sia-sia karena pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus, mereka telah siap beriringan ke depan altar Tuhan untuk menerima Sakramen Ekaristi, tanda persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus.
Beriringan, dengan pakaian adat Bali menuju altar Tuhan, siap
menyambut Tubuh dan Darah Kristus
Perayaan Ekaristi dipimpin oleh RD Yohanes Martanto dan Romo Agus, SVD. Meriah dalam kesederhanaan. Meriah karena syukur dari hati yang tulus bersekutu dalam perayaan iman telah memancarkan suka cita yang menggema jauh melewati batas-batas hati; sederhana karena tidak diwarnai oleh berbagai ornamen yang hiruk pikuk dan ramai, sementara bangku-bangku umat juga tampak kosong di beberapa tempat. Usut punya usut, beberapa umat misa di Paroki lain karena tidak mau tertahan lama di gereja mengikuti upacara penerimaan Komuni Pertama yang bisa sangat lama.

Suasana menjelang perayaan Ekaristi Penerimaan
Komuni Pertama
Peserta Komuni Pertama usai perayaan Ekaristi bersama
RD Martanto dan Rm. Agus, SVD































Dalam sapaan kasihnya, Ketua Panitia Andreas Sudirtha menyampaikan terima kasih atas pelaksanaan Perayaan Ekaristi Penerimaan Komuni Pertama, dan berharap agar anak-anak yang sudah menerima Kristus di dalam diri masing-masing bisa meneladani Tuhan Yesus dalam kehidupan sehari-hari dan mengasihiNYA dengan sepenuh hati. Kepada umat diharapkan supaya tetap membimbing anak-anak dengan tekun dan setiap agar mereka bisa menjadi orang-orang yang berguna bagi keluarga, masyarakat dan Gereja. Terima kasih kepada kedua Romo yang telah memimpin perayaan ekaristi, terima kasih untuk semua petugas dari koor, lektor, pemazmur, misdinar, prodiakon dan petugas ketertiban.
Selamat Hari Minggu, Selamat Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Tuhan memberkati.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih, komentar Anda akan sangat berguna bagi kami.