Kamis, 16 Juli 2015

"Mens Sana in Corpore Sano" dan Tetap Peduli

Serangkaian peringatan Ulang Tahun Paroki Santo Paulus Kulibul ke-54, kegiatan donor darah menjadi salah satu pilihan program sebagai wujud kepedulian dalam bentuk berbagi dengan sesama yang membutuhkan.

Kegiatan Donor Darah yang dilaksanakan pada hari Minggu, 21 Juni 2015 usai misa bertempat di Pastoran Paroki tersebut tampaknya merupakan program rutin setidak-tidaknya pada menjelang perayaan ulang tahun Paroki. Untuk memastikan kepesertaan mereka yang mau berdonor, Panitia yang dikomandani oleh B. Alit Sunarsa dan digerakkan oleh Sekretaris P. Wayan Lingga Arnatha, telah mendata pendonor dari masing-masing Lingkungan. Hasilnya, dipastikan setidak-tidaknya 50 orang sukarelawan dari 7 (tujuh) Lingkungan yang ada di Paroki Santo Paulus Kulibul, siap mendonorkan darah mereka.


Kerja sama yang sangat baik telah dilakukan dengan Petugas Palang Merah Kabupaten Badung, sehingga sekitar pukul 09.00 Wita, para petugas dari PMI sudah ada di Pastoran dan langsung mempersiapkan perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan. Tetapi ternyata, beberapa umat yang sangat antusias bahkan sudah lebih dulu menanti di tempat. Rupanya mereka tidak pulang dulu setelah misa melainkan langsung ke Pastoran. Demikian juga para Ibu-ibu Paroki yang bertugas menyiapkan asupan gizi bagi para pendonor. Bubur kacang ijo plus telor menjadi menu wajib setelah donor darah. Tidak lupa juga kopi dan teh hangat dan beberapa jenis kudapan lain. Yang jelas, semuanya siap pada saatnya, meski sederhana.

Antusiasme pendonor untuk berbagi memang tampak luar biasa. Meski ada beberapa yang  menunjukkan sedikit kekhawatiran melihat jarum suntik yang tidak kecil itu. Namun ketulusan dan kebahagiaan memberi tampaknya telah mengalahkan semuanya. Sayang, tidak semua yang sudah mendaftar untuk mendonor bisa diambil darah mereka. Karena sebelum darah diambil, setiap orang harus diperiksa dulu, setidaknya tekanan darah dan HB mereka. Meski demikian, ternyata tidak sedikit yang tidak mendaftar sebelumnya, langsung saja datang di tempat dan diambil darah mereka. Tidak mengherankan kemudian, donor darah berlangsung hingga sekitar jam dua sore.

Usai donor darah, rangkaian ulang tahun Paroki juga dimeriahkan dengan kegiatan Jalan Santai. Ungkapan Latin mengatakan “mens sana in corpore sano” (jiwa yang sehat ada di dalam tubuh yang sehat). Jika tadi pagi pada perayaan misa umat sudah merayakan misteri keselamatan dan dikenyangkan dengan perjamuan surgawi, maka usai misa ada saat untuk mewujudnyatakannya dalam perbuatan yaitu donor darah, dan sore hari dilanjutkan dengan gerak jalan sehat untuk kesegaran jasmani.

Umat sudah berkumpul sekitar jam 16.00 di halaman Kapela Gembala Baik Pegending. Ratusan umat memadati halaman Kapela yang terletak di Banjar Pegending, Desa Dalung tersebut. Halaman yang cukup luas rupanya cukup representatif dipakai kegiatan-kegiatan yang mengerahkan cukup banyak umat. Parkir kendaraan pun masih memungkinkan di halaman Kapela sehingga tidak terlalu mengganggu lalu lintas di jalan umum.

Gerak Jalan Santai didahului dengan doa pembukaan oleh Y. Gede Sutmasa. Kemudian dengan sedikit penyampaian dari Pastor Paroki RD Yohanes Martanto, beliau kemudian membuka tanda dimulainya Gejak Jalan Santai dengan mengetukkan jari tiga kali di moncong mikrofon. Dan….umat pun keluar dari halaman Kapela bergerak ke arah utara, dan belok kiri sebelum Balai Banjar Pengilian, masuk ke wilayah Perumahan Pegending Permai. Di Bundaran Perumahan, mereka maju sedikit kemudian berbelok ke kiri, lalu ke kiri lagi dan akhirnya keluar dari perumahan, mereka pun disambut hamparan hijau persawahan yang membentang antara Banjar Pegending dan Kulibul Kawan di Selatan. Sungguh… hijau yang menyehatkan, meski jalan yang dilalui termasuk sempit. Ada jalan Subak yang tidak lebih dari tiga meter, ada pulan jalan setapak yang kira-kira satu meter lebarnya. Kemudian di batas utara Banjar Kulibul Kawan, peserta jalan santai yang terdiri dari lintas generasi, anak-anak sampai lansia, belok kiri menyusuri jalan Gunung Batur menuju Pastoran untuk mengambil nomor undian berhadiah dan sekadar minuman dan snack.

Soal undian berhadiah itu, ternyata ada cerita tersendiri. Panitia, menurut pengakuan Sekretaris P. Wayan Lingga Arnatha, agak ragu-ragu apakah bisa memberikan hadiah pada peserta jalan santai karena keuangan yang tipis. Namun atas dukungan beberapa orang, dalam waktu dua minggu persiapan, terutama dukungan penuh OMK, list permohonan dana diedarkan kepada orang-orang tertentu. Dan hasilnya, puji Tuhan, ada sekitar lima puluhan hadiah akhirnya bisa dihimpun. Ada yang memberi dalam bentuk barang langsung, dan ada dalam bentuk uang. Hadiah pun diberikan kebanyakan dalam bentuk barang, hanya beberpa dalam bentuk uang. Ternyata, jika ada saja yang menggerakkan, dan dilakukan dengan rendah hati….rahmat Tuhan itu tidak pernah surut dilimpahkanNya untuk kita. Terima kasih para penderma. Tuhan memberkati.

Kebahagiaan dan suka cita dalam syukur peringatan ulang tahun Paroki lewat donor darah dan gerak jalan sehat pada tanggal 21 Juni tersebut ternyata semakin lengkap karena pada hari yang sama Pastor Paroki RD Yohanes Martanto juga merayakan ulang tahun ke-44 tahun. Sontak kumandang lagu Selamat Ulang tahun membahana dari sekelompok anak-anak Sekami dan OMK yang juga diikuti oleh umat. Ada kue tart kecil yang dipotong, dan lilin ulang tahun ditiup. Doa pun dikumandangkan….SELAMAT ULANG TAHUN Romo, semoga panjang umur, selalu sehat dan kuat dalam panggilan dan tugas penggembalaan. Tuhan memberkati!***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih, komentar Anda akan sangat berguna bagi kami.