Kamis, 16 Juli 2015

Misa Syukur Puncak Perayaan HUT

Misa Syukur akhirnya memuncaki seluruh rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan ulang tahun ke-54 Paroki Santo Paulus Kulibul. Misa syukur dilaksanakan pada hari Minggu, 05 Juli 2015; ke belakang seminggu karena pada tanggal yang direncanakan yaitu tanggal 28 Juni - mendekati tanggal 29 Juni hari peringatan Santo Petrus dan Paulus - ada perayaan syukur 25 tahun imamat Pater Rosarius Geli, SVD sehingga Bapak Uskup harus menghadiri perayaan syukur tersebut. Mengapa Bapa Uskup harus hadir di Gereja Kulibul?

Puncak perayaan HUT tidak hanya sekadar misa syukur, namun juga disatukan dengan penerimaan Sakramen Krisma, Pelantikan DPP dan Akolit (Prodiakon). Semua itu harus dilakukan oleh Bapak Uskup Mgr. DR. Silvester San, Pr. Tentu ini menjadi momen yang sangat istimewa di ulang tahun ke-54 Paroki Santo Paulus Kulibul. 

Penyambutan Bapak Uskup di halaman gereja
Sesuai permakluman, misa syukur dimulai pukul 08.00. Umat diimbau mengenakan pakaian adat Bali, demikian juga para krismawan/wati dan para DPP termasuk seksi-seksi. Namun ternyata Bapak Uskup sudah mendahului sekitar 15 menit tiba di Gereja, Keruan saja terjadi sedikit kekacauan. Umat belum seluruhnya datang, demikian juga Panitia dan para petugas. Namun syukur petugas penyambutan dan seksi acara sudah siap, meski yang lainnya belum. Kerumitan kecil tidak berjalan lama karena begitu beberapa menit menjelang jam 08.00 gereja sudah padat, semua sudah hadir. Dan prosesi penyambutan Bapak Uskup pun dimulai. Anak-anak Paroki membawakan tari Penyembrahma, kemudian Angga dan Lisa mengalungi Bapak Uskup dengan kalungan bunga, didampingi pastor paroki RD Yohanes Martanto, RD Gede Miarsa Ketua DPP baru Cyrilus Nyoman Purnawan dan Sekretaris Agustinus Made Sumarna. Acara berlangsung lancar dan penuh suka cita. Uskup dan para pastor kemudian menuju sakristi untuk berganti pakaian, siap memulai misa syukur.

Paduan Suara OMK Saint Paul Kulibul
Diawali dengan prosesi pembukaan, diiringi lantunan meriah lagu bertemakan menghadap hadiran Tuhan yang dibawakan oleh Paduan Suara OMK Saint Paul Kulibul, dikomandani oleh Jessy dan diiringi organis sekaligus pelatih Agus Prayudi. Prosesi pembukaan berlangsung sangat khidmat, seluruh umat diantar memasuki gerbang Tuhan dan bersekutu di depan AltrNya merayakan perjamuan syukur. Demikian, dilanjutkan dengan ritus-ritus berikutnya yang seluruhnya sangat meriah dan agung.

Penerimaan Sakramen Krisma oleh Bapak Uskup
Ada 81 orang krismawan/wati yang menerima sakramen inisiasi, Sakramen Krisma. Satu per satu, dengan tertib dan khusyuk para krismawan/wati melangkah mendekati kursi Bapak Uskup di depan altar untuk menerima berkat pengurapan Roh Kudus dan “tamparan” pada pipi kanan sebagai lambang penguatan bagi serdadu Kristus yang harus selalu siap menghadapi pertempuran rohani. Disebut sakramen penguatan atau inisiasi karena sakramen ini bertujuan memperkuat dan memperkokoh sakramen baptis, sedangkan disebut sakramen krisma karena ritus pokoknya adalah pengurapan dengan minyak suci atau myron suci yang disebut krisma (bdk. Kompendium Katekismus Gereja Katolik 266).

Para Krismawati bersama Bapak Uskup, Pastor Paroki
RD Martanto dan RD Gede Miarsa
Kedelapan puluh satu orang krismawan/wati sebagian besar, bahkan hampir seluruhnya, berasal dari Lingkungan-lingkungan dalam wilayah Paroki Santo Paulus Kulibul. Ada juga krismawan dari luar daerah bahkan dari luar negeri. Hanya saja yang dari luar negeri (Swedia) menurut rencana akan menerima Sakramen Krisma di negaranya. Tentu saja mereka sudah dipersiapkan dengan sangat baik oleh para guru dan pembina iman sesuai dengan ajaran Gereja. Dan setelah pastor paroki RD Martanto menyatakan bahwa semua calon krismawan/wati telah siap untuk menerima Sakramen Krisma, beliau kemudian menyerahkan mereka kepada Bapak Uskup untuk diterimakan berkat pengurapan Roh Kudus dan diminyaki dengan minyak suci krisma.

Para Krismawan bersama Bapak Uskup, Pastor Paroki
RD Martanto dan RD Gede Miarsa
Peserta krisma yang terbilang cukup banyak, membuat upacara penerimaan Sakramen Krisma berlangsung cukup lama. Namun selama penerimaan krisma berlangsung, paduan suara OMK Saint Paul mengiringi dengan lagu-lagu liturgi bertemakan penguatan, pengutusan dan penyerahan diri kepada Tuhan, membuat lamanya waktu tidak berarti karena suasana hati yang haus akan kebersamaan dengan Tuhan, selalu dahaga akan hadir  penuh damai dan suka cita di hadiratNya justru menjadikan waktu tidak berjarak. Ini saat-saat yang sangat langka, bahkan dalam syukur yang tidak berkesudahan, ada rasa bangga menyaksikan tidak sedikit anak-anak Paroki yang kini telah dewasa dan didewasakan melalui sakramen penguatan. Gereja dan upaya menghadirkan wajah Kristus setiap hari dan seluas-luasnya ada pada mereka. Terima kasih Tuhan.

DPP inti periode 2015-2017
Sebagian Ketua-ketua Seksi DPP yang  juga dilantik,
tetapi tetap tinggal di bangku umat ketika DPP inti
dilantik oleh Bapak Uskup
Acara lain yang tidak kalah penting bagi Paroki Santo Paulus Kulibul adalah pelantikan Dewan Pastoral Paroki periode 2015-2017 dan pelantikan para Akolit (Prodiakon). Mereka adalah pilihan umat melalui sebuah proses pemilihan yang mengedepankan musyawarah dan kesediaan yang bersangkutan menerima jabatan pelayanan paroki. Hampir semua Lingkungan terwakili, apalagi jika karya DPP diperluas ke dalam seksi-seksi, ketua-ketua lingkungan dan pengurus Kapela Gembala Baik Pegending. DPP inti terdiri dari Ketua Umum RD Yohanes Martanto, Ketua I BPI Cirilus I Nyoman Purnawan, Ketua II BAK Konstantinus I Ketut Sudarsana, Ketua III BPU Markus I Wayan Suardana; Lalu ada Sekretaris dan Bendahara, masing-masing tiga orang, yaitu Martinus I Made Sumarna, Christoforus I Made Sudarma, dan Chatarina Ni Luh Suasti, lalu Matius I Nyoman Mariatna, Agustinus I Made Wiarsa, dan Robertus I Made Ratmara.  Ada 5 Seksi di bawah BPI, 8 Seksi di bawah BAK, dan 5 seksi di bawah BPU; kemudian ada 6 orang Pengurus Kapela Gembala Baik Pegending, dan 7 orang Ketua Lingkungan. Dengan demikian keseluruhan personal dalam pelaksanaan tugas-tugas pastoral di Paroki Santo Paulus Kulibul sebanyak 88 orang. Selanjutnya ada Dewan Keuangan yang diketuai oleh B. Wayan Alit Sunarsa, dengan anggota: Eric Yunior Yakob dan …….

Selain DPP berikut seksi-seksi, ketua Lingkungan dan Pengurus Kapela Gembala Baik
Para Prodiakon
serta Dewan Keuangan, dilantik pula para Prodiakon (Akolit). Masing-masing Lingkungan rupanya mengirimkan warganya yang dianggap layak untuk menjadi Prodiakon. Ada wajah baru, ada pula muka lama yang sangat setia dan ingin selalu pada jabatan Prodiakon sehingga selalu bisa memberikan pelayanan kepada umat secara nyata.


Dari Kepengurusan DPP yang baru ini tentu diharapkan berbagai kegiatan pastoral dan pelayanan akan semakin baik dan meningkat. Artinya, umat bisa mendapatkan manfaat nyata dari berbagai kegiatan dan pelayanan tersebut. Terutama tentu saja bagaimana iman umat semakin lama semakin meningkat kualitasnya, wajah Kristus semakin hadir di tengah-tengah umat dan lingkungan mereka. Jika ditelisik rasionya, maka setiap personal di DPP dan seksi-seksinya tersebut melayani sekitar 2,28 KK - 3 KK atau 7 sampai 9 orang. Rasio yang sangat bagus. Semoga benar-benar bisa bergerak bersama untuk kepentingan umat, untuk kemuliaan namaNya. Amin.

Proficiat! AMDG (Ad Maiorem Dei Gloriam)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih, komentar Anda akan sangat berguna bagi kami.