Minggu, 18 Juli 2021

Tanda Kehadiran Allah

 

Ilustrasi Tanda Salib

Bacaaan dari Matius 12:28-32

Dalam Bacaan Injil hari ini diceritakan beberapa Ahli Taurat dan Orang Farisi meminta tanda kepada Yesus. Yesus kemudian menjawab bahwa mereka tidak akan menerima tanda lain selain tanda dari Nabi Yunus. Yesus kemudian menggambarkan bahwa sama seperti Nabi Yunus yang 3 hari 3 malam berada di perut ikan, Anak Manusia juga akan tinggal di Rahim bumi selama 3 hari 3 malam. Yesus sedang mengatakan bahwa Dia juga akan memberikan tanda, dengan mati selama 3 hari 3 malam, lalu bangkit dengan mulia.

Dalam Injil hari ini Yesus sedang mengkritik sikap dari Ahli Taurat dan Orang-orang Farisi yang selalu meminta tanda sebagai bukti. Bukti untuk mau mempercayai kehadiran Tuhan dan kedatangan Yesus sebagai Mesias bagi umat manusia. Yesus berkata bahwa tanda dari Nabi Yunus sudah cukup untuk membuktikan kehadiran dan cinta kasih Tuhan dalam kehidupan mereka. Ahli Taurat dan Orang-orang Farisi selalu meminta tanda, karena mereka tidak pernah mendalami iman mereka. Mereka hanya mengandalkan Hukum-Hukum Taurat dan hal yang bisa mereka lihat sebagai dasar keimanan mereka. Maka dari itu, Yesus memperingatkan mereka bahwa mereka nantinya akan dihakimi atas perbuatan mereka.

Yesus juga sedang mengkritik kita, yang selalu meminta bukti-bukti kehadiran Tuhan. Selalu mengeluh ketika kita mendapatkan kesulitan dalam hidup dan merasa bahwa Tuhan tidak hadir dalam hidup kita. Sama seperti orang-orang Israel dalam bacaan pertama, yang mengeluh dan meminta dikembalikan ke Mesir, karena tidak bisa menyebrangi Laut Merah saat sedang dikejar tentara Mesir. Padahal Tuhan sudah banyak memberikan tanda, memberikan bukti berupa kasih dan banyak hal kepada orang-orang Israel dan kita di zaman modern ini.

Yesus mengajak kita untuk percaya kepada-Nya tanpa perlu memikirkan dan melihat tanda-tanda nyata atau mukjizat. Allah sebenarnya sudah memberikan tanda hanya saja kita manusia tidak pernah menyadari hal tersebut. Tanda-tanda tersebut ada dalam bentuk sinar matahari, udara, orang-orang di sekitar kita, dan masih banyak hal lainnya. Percayalah bahwa Tuhan selalu hadir di tengah-tengah kita.

Yesus juga mengajak kita untuk menjadi tanda kehadiran-Nya dengan mengasihi sesama dan lingkungan kita. Maka dari itu marilah kita, bersama-sama dengan Tuhan menaburkan tanda ilahi kepada orang lain, karena kita diciptakan Allah baik adanya.

Sumber dari homily RD.Flavianus Endi

*Rico

Sabtu, 17 Juli 2021

Melihat Diri Lebih Dalam

 

Ilustrasi Refleksi

Bacaan dari Markus 6 : 30-34

"Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!"

Dalam Injil kali ini diceritakan Yesus bersama murid-muridnya sedang berlayar dalam perahu dengan tujuan untuk mencari tempat menyepi dan beristirahat. Namun perjalanan tersebut diketahui orang-orang yang berbondong-bondong mengikutinya. Mereka menunggu Yesus di tempat tujuan, seperti domba yang tidak memiliki gembala. Yesus yang merasa kasihan, pada akhirnya mengajarkan banyak hal kepada mereka. Yesus telah menjadi Gembala yang baik untuk orang-orang itu.

Dalam Injil kali ini Yesus mengajak kita untuk menyepi dan menyendiri. Maksud dari ajakan tersebut adalah supaya kita mau mendekatkan diri kepada Tuhan dan mau memperdalam keimanan kita. Marilah, adalah sebuah ajakan pengharapan bahwa apapun situasinya Yesus selalu menyapa kita dengan sapaan cinta-Nya.

Yesus mengajak kita untuk berjuang untuk menjauhi “keramaian” di hidup kita. Keramaian tersebut adalah kesibukan-kesibukan duniawi kita. Kesibukan-kesibukan yang sangat sulit untuk kita tinggalkan, karena ambisi dan keinginan kita, yang membuat kita lupa untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

Marilah menyendiri adalah ajakan spiritual untuk melakukan refleksi diri kita. Dalam bahasa firman “Duc In Altum”, yang berarti bertolak ke tempat yang lebih dalam. Yesus mengajak kita untuk menyendiri, untuk mengintrospeksi diri, melihat ke dalam diri kita lalu membangun niat serta membuat komitmen untuk lebih dekat dengan Tuhan.

Marilah menyendiri sebuah tanda spiritual untuk mengisi kekosongan hati kita dengan kehadiran Tuhan. Marilah kita menyendiri untuk membangun komunikasi intens dengan Tuhan. Supaya firman-Nya menjadi pelita yang menerangi hidup kita.

Marilah kita menyendiri untuk berjalan bersama Yesus Sang Gembala Sejati yang akan menuntun kita. Mari kita berjuang bersama dengan Tuhan, berjuang untuk mengambil bagian dalam proses menabur hal-hal yang baik di dunia ini. Mari kita mulai dengan menaburkan kasih, kebenaran, kelemah lembutan, dan iman kepada orang-orang di sekitar kita.

Sumber dari Homili RD. Flavianus Endi

*Rico

Jumat, 16 Juli 2021

Bersama Yesus, Siapa Takut!

 


Bacaan dari Matius 12:14-21

Allah telah mengutus Yesus, datang ke dunia untuk mewartakan sukacita Injil kepada Manusia. Allah sungguh baik, kekal abadi kasih setia-Nya kepada kita. Kebaikan Allah ditunjukkan kepada Bangsa Israel dan juga kepada kita yang senantiasa mengimani dan menghidupi kehendak Tuhan dalam kehidupan kita.

Dalam Injil hari ini menggambarkan Yesus yang adalah seorang pembawa perubahan. Dikatakan bahwa Yesus adalah Hamba yang dipilih Tuhan untuk memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa. Terhadap perubahan yang Yesus bawa ada yang menerima dan ada yang menolak. Kepada yang menerima Yesus akan memberikan keselamatan, kebahagiaan, dan sukacita. Dalam Injil digambarkan sebagai orang-orang yang disembuhkan Tuhan. Kepada yang menolak, apa yang Tuhan kehendaki atas dirinya tidak akan bertumbuh. Digambarkan seperti orang-orang Farisi dan Ahli-Ahli Taurat yang hanya menghafal dan menerapkan Hukum Taurat, tetapi tidak memperdulikan keselamatan sesama manusia.

Bagi Yesus keselamatan, kasih, dan kebenaran menjadi prioritas utama. Sedangkan Orang-orang Farisi dan Ahli Taurat memiliki pandangan yang berbeda, dan melihat Yesus sebagai halangan sehingga harus disingkirkan. Mendapat ancaman terhadap keselamatan-Nya, Yesus tidak pernah gentar dan fokus dalam panggilan serta perutusannya.

Dalam menjalani kehidupan iman terkadang kita menghadapi tantangan dan halangan, tapi bersama Yesus mari kita berjuang untuk selalu menaburkan yang baik. Selalu menaburkan kebaikan, kebenaran, dan kasih dalam kehidupan kita. Bersama Yesus, siapa takut!

Sumber dari Homili RD. Flavianus Endi

*Rico