Senin, 19 Agustus 2013

Membangkitkan Kembali Legio Maria

Tampak sebagian peserta sangat antusias mendengarkan
pemaparan tentang Spiritualitas Legio Maria
Peringatan Bunda Maria diangkat ke Surga pada 15 Agustus 2013 dimanfaatkan oleh beberapa warga Paroki Santo Paulus Kulibul untuk melakukan kegiatan rohani di Biara Karmel Bedugul, Baturiti. Kegiatan yang diprakarsai oleh pastor Paroki Romo Yohanes Martanto, Pr. diikuti oleh sekitar 22 orang tersebut akhirnya melahirkan Legio Maria Presidium "Maria Diangkat ke Surga".

Mulanya, ide untuk melakukan kegiatan rohani, lebih khusus lagi menghidupkan kembali kelompok doa Legio Maria, disampaikan oleh Romo Tanto, demikian pastor Paroki yang telah sekitar 3 tahun menjadi gembala di Paroki Kulibul tersebut disapa, pada misa hari Minggu (12/8). Ajakan itu kemudian menggelinding melalui grup bbm "Kasih Gembala" yang akhirnya mendapat tanggapan positif. Dan pada hari Kamis pagi tanggal 15 Agustus 2013 rombongan kecil berangkat dari pastoran Paroki Santo Paulus Kulibul menuju Biara Karmel.

Kegiatan diawali dengan renungan "Spiritualitas Legio Maria" oleh Romo Yoseph Uu, O.Carm. Udara  Bedugul yang dingin tampaknya tidak begitu terasa oleh hangatnya renungan ditingkahi diskusi yang cukup semarak. Ini lantaran peserta yang memang sangat haus mengetahui lebih jauh seperti apa Legio Maria itu.

Materi berikutnya yang tidak kalah menarik dan akhirnya menjadi ajang diskusi yang sangat intens disampaikan oleh Bapak Bambang dari Tabanan. Apa, mengapa dan bagaimana Legio Maria dijelaskan dengan sangat baik oleh Pak Bambang yang didampingi oleh pasangat beliau Ibu Bambang. Dan di akhir sesi, langsung dilanjutkan dengan pembentukan Legio Maria Santo Paulus Kulibul. Disepakati nama Presidium yang dipakai adalah "Maria Diangkat ke Surga" untuk memudahkan mengingat karena bertepatan pula dengan hari perayaan Maria diangkat ke Surga.

Sekadar informasi, di Kulibul sebenarnya sudah pernah ada Legio Maria dengan dengan nama Presidium "Mater Ecclesia" (Bunda Gereja). Disampaikan oleh Bapak Ketut N Sudarsana (Pak Ratna) bahwa aktivitas Legio Maria di Kulibul, dulunya, sebenarnya cukup diminati. Kegiatan-kegiatannya pun rutin dilakukan setiap hari Minggu sehabis perayaan ekaristi. Namun sepeninggal Romo Dohmen, SVD, kegiatan Legia Maria kemudian surut digantikan oleh Persekutuan Doa Karismatik yang dirintis oleh Romo Giron, SVD.

Demikianlah, setelah nama Presidium disepakati, salanjutnya kepengerusan pun dibentuk. Cukup alot. Namun Roh Tuhan kiranya telah berkarya dengan caraNya sendiri sehingga akhirnya terpilihlah Perwira Presidium "Maria Diangkat ke Surga" yang terdiri dari:
- Ketua: Bapak Pius Wayan Lingga
- Wakil Ketua: Bapak Nyoman Astra Susila
- Sekretaris: Ibu Tini
- Bendahara: Bapak Wayan Sukarata.
Romo Tanto mengukuhkan para Perwira Presidium "Maria
Diangkat ke Surga". Berlutut (ki-ka): Bp Lingga, Bp Astra,
Ibu Tini, Bp Wy Sukarata

Pada misa penutup yang dilaksanakan di Gua Maria Karmel dan langsung dipimpin oleh Romo Tanto, para Perwira terpilih, dikukuhkan dan diberkati. Pelantikannya menunggu beberapa waktu mendatang dari yang akan dilaksanakan oleh Kuria Bali.

Dalam khotbahnya, tidak lupa juga Romo Tanto menegaskan bahwa dengan terbentuknya Legio Maria di Paroki Kulibul maka umat memiliki pilihan lebih banyak untuk semakin aktif di dalam kegiatan-kegiatan doa. "Mari kita semakin meningkatkan hidup doa melalui persekutuan-persekutuan doa yang ada di paroki kita", pungkas Romo Tanto.

Selamat buat Paroki Kulibul, selamat buat persekutuan doa Legio Maria, dan selamat memantapkan hidup doa kita! Tuhan memberkati! ***