Selasa, 07 Juni 2011

Media yang Mengakrabgembirakan

Terkait dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Jubileum 50 Tahun Gereja Katolik Santo Paulus Kulibul, sejak awal telah ditegaskan dalam komitmen bersama bahwa tujuannya adalah menyatumantapkan umat sebagai anggota "Tubuh" yang sama dalam suka cita syukur karena kemurahan rahmat kasih Tuhan yang telah diterima.
Dalam konteks kesejatian pewartaan karya keselamatan Tuhan, maka Gereja Katolik Santo Paulus Kulibul harus - dengan segala kerendahan hati - membuka diri bagi siapa pun, sementara kemandirian untuk tumbuh dan berkembang merupakan keniscayaan justru karena tanggapan atas tawaran keselamatan mestinya merupakan tindakan mandiri di atas kesadaran pribadi lepas pribadi dalam bingkai kebersamaan. Maka kehadiran Gereja mestinya benar-benar memberikan makna yang sungguh-sungguh berarti bagi lingkungan. Konteks demikian kemudian dikemas dalam tema: "Bersama Santo Paulus dan Semangat 50 Tahun Gereja Katolik Santo Paulus Kulibul Kita Membangun Gereja Keuskupan Denpasar yang Mandiri, Inklusif dan Bermakna."

Dalam konteks demikianlah, beberapa cabang lomba antar sektor kembali digelar oleh panitia. Kali ini ada lomba lari karung, bakiak berpasangan dan tarik tambang. Lomba yang diselenggarakan pada hari Minggu (05/06/2011) di lapangan voli Pegending tersebut melibatkan baik kelompok laki-laki maupun perempuan dari masing-masing sektor.

Hasil pantauan di lapangan menyimpulkan bahwa tujuan Jubileum 50 tahun melalui berbagai kegiatan, sungguh-sungguh hadir. Setiap mereka yang hadir dengan penuh semangat memberi dukungan kepada tim masing-masing, namun tetap dalam suasana keakraban, persaudaraan dan kekeluargaan berhadapan dengan tim lawan. Tidak ada aroma persaingan apalagi menepuk dada untuk tim sendiri sembari merendahkan tim lainnya. Meski Sektor Santo Gabriel absen untuk seluruh cabang lomba, semarak, kegembiraan, kesatupaduan di antara umat yang hadir sebagai keluarga besar dari "Kawitan" yang sama, sama sekali tidak surut.
Terima kasih tentunya kepada semua umat yang telah mendukung berbagai kegiatan selama ini dengan sangat luar biasa. Terima kasih kepada saudara-saudara di lingkungan Gereja Katolik Santo Paulus Kulibul, khususnya saudara-saudara dari Pegending yang dengan kerendahan hati dan penuh persaudaraan terlibat dalam kegembiraan dan syukur umat Paroki Kulibul.

Akhirnya, berbagai persiapan masih diperlukan khususnya dalam rangka suksesnya Perayaan Jubileum 50 tahun pada tanggal 29 Juni 2011. Dengan semangat syukur, kasih dan persaudaraan, segala sesuatunya pasti bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Selamat. ***

Sabtu, 04 Juni 2011

Gerak Jalan Santai

Mens sana in corpore sano, jiwa yang sehat ada di dalam tubuh yang sehat. Demikian kebijaksanaan Latin mengajarkan kita. Tentu itu bukan olok-olok. Jika kita renungkan sambil mengaitkan dengan situasi keseharian hidup kita, ajaran kebijaksanaan itu tidak bisa disangkal. Acap, ketika badan kita sakit, entah hanya flu ringan apalagi sakit yang cukup berat, maka keseimbangan jiwa kita juga terganggu. Berbagai pikiran jelek, menyalahkan, menyesali diri, mengeluh bahkan menghujat Tuhan bisa menguasai hidup kita. Ini tentu tidak sehat. Pengaruh itu jelas ada. Mengatasinya tentu harus dengan membuat tubuh, jasmani kita sehat. Ketika kita sakit, barulah kita ngeh betapa mahalnya sehat itu.


Dalam rangka itulah, menghadirkan jiwa yang sehat melalui tubuh yang sehat, Paroki Santo Paulus Kulibul menggelar kegiatan Gerak Jalan Santai serangkaian dengan Jubileum 50 Tahun Gereja Katolik Santo Paulus Kulibul. Kegiatan dilaksanakan pada Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus (Kamis, 02/06/2011). Dimulai pukul 07.00 Wita, gerak jalan santai dibuka oleh Pastor Paroki Rm. Yohanes Martanto, Pr. Dengan mengibaskan bendera start, ratusan umat Paroki Santo Paulus Kulibul, tua-muda, laki-laki perempuan, mulai gerak jalan dari depan pastoran.

Dari depan pastoran, para peserta kemudian menyusuri jalan raya Padonan wilayah banjar Kulibul Kangin menuju Banjar Tibubeneng. Di depan Pura Desa di Tibubeneng, belok kanan menuju Banjar Dawas, lalu ke utara menuju Banjar Dama. Sebelum masuk Banjar Dukuh, peserta belok ke kiri menuju Banjar Pengilian, lalu ke Banjar Pegending melewati jalan setapak di utara Banjar Pengilian. Selanjutnya, lepas dari Banjar Pegending, melewati jalan kecil de sebelah barat Kapela Gembala Baik Pegending, rute memasuki jalan setapak yang membelah persawahan di selatan Pegending. Hanya saja persawahan itu kini hanya tinggal kenangan karena di sana sini sudah terlihat bangunan-bangunan permanen seperti vila telah bercokol.

Lepas dari jalan setapak persawahan tersebut, peserta tiba di Banjar Kulibul Kawan dan akhirnya kembali ke Pastoran. Lumayan juga rute yang ditempuh sekitar 3,5 Km. Penat, letih, terutama mereka yang tergolong cukup umur, apalagi jarang olah raga. Tetapi anak-anak, seperti tidak ada guratan rasa capai di wajah mereka. Ceria. Apalagi ketika tiba di Pastoran, kelompok ibu-ibu Paroki telah siap dengan dagangan mereka. Peserta pun menyerbu apa yang ada. Ups....bukan gratis. Panitia telah menyiapkan dan membagikan kupon yang harus dibayar sebelumnya, dan dengan kupon itu lah peserta berbelanja. Itung-itung....ya tetap dalam rangka penggalian dana. Maklum, perayaan Jubileum nanti ternyata masih perlu cukup banyak dana.

Keceriaan dan keakraban langsung menyapa peserta. Kegembiraan semakin tumpah ketika mbak Yeni, instruktur senam, mengajak dan memimpin peserta senam kesehatan berirama, karena diiringi musik. Sungguh semarak. Meski baru selesai gerak jalan, peserta sangat bersemangat mengikuti setiap gerakan mbak Yeni. Ibu-ibu tidak ketinggalan. He...he...mungkin pada ingin meniru postur instruktur yang bebas dari belitan "handuk" yang melingkar di pinggang hingga perut.


Salah satu alasan mengapa peserta cukup banyak. Menurut beberapa umat yang sempat memberi komentar, ya....karena ada door prize menarik. Memang...atas kebaikan para penderma dan sponsor, cukup banyak hadiah yang menyemarakkan kegiatan. Hadiah utama berupa televisi yang disumbangkan oleh Astra Motor Sesetan, jatuh ke tangan Bapak Nyoman Mariatna dari Sektor Santo Paulus. Wah....selamat Pak Man.

Semarak acara gerak jalan menjadi semakin meriah dan hidup ketika Band Mudika Paroki Kulibul melantunkan beberapa tembangbeberapa lagu. Hidup Mudika!***

Pertandingan Voli antar Sektor

Melalui berbagai kegiatan selama satu tahun dalam Jubileum 50 tahun Gereja Katolik Santo Paulus Kulibul, umat diajak terlibat, menyatu dalam kebersamaan mewartakan rahmat dan kasih Tuhan kepada siapa saja, terlebih-lebih lingkungan di mana Gereja Kulibul tumbuh, hidup dan berkembang. Sekaligus juga umat diajak semakin menyadari bahwa Gereja itu adalah umat sendiri, yang harus mandiri dalam pertumbuhan, dalam proses "menjadi", merangkul setiap orang dari segala latar belakang sehingga setiap orang merasakan rahmat dan kasih Tuhan itu dengan kehadiran Gereja di antara mereka.


Untuk "menjadi" seperti itu, di antara umat sendiri memang mau tidak mau harus terwujud dan terpancar - setidak-tidaknya - semangat kebersamaan dan keutuhan itu sendiri, seperti Tuhan sendiri mengatakan: "...ut omnes unum sint....", semoga mereka semua selalu menjadi satu. Mereka harus saling tahu dan memahami satu terhadap yang lain, karena mereka adalah satu Tubuh, satu keluarga. Keluarga besar yang sungguh-sungguh sehat secara rohaniah, mental, dan juga, sudah barang tentu, jasmaniah.

Salah satu upaya mewujudkan kebaikan-kebaikan seperti itu adalah menggelar kegiatan kebersamaan yang bernuansa olah raga. Demikianlah, pada hari Minggu (01/05/2011), bertempat di lapangan voli Pegending, umat Paroki Santo Paulus Kulibul menyelenggarakan pertandingan voli antar sektor. Meski dikemas dalam bentuk "pertandingan", pada dasarnya kebersamaan, kegembiraan, suka cita dan kekeluargaanlah yang menjadi roh kegiatan itu. Hubungan yang baik dengan saudara-saudara warga Banjar Pegending menyebabkan kegiatan itu bisa diselenggarakan dengan baik di lapangan voli mereka.

Acara dibuka oleh Pastor Paroki Rm. Yohanes Martanto, Pr dengan kata sambutan. Beliau berharap bahwa acara pertandingan voli antar sektor yang dilaksanakan satu bulan ke depan benar-benar menjadi ajang meningkatkan keakraban dan kekeluargaan di antara umat sendiri, sekaligus dengan demikian diharakan memberi warna suka cita juga kepada lingkungan di mana kita berada.

Usai memberikan sambutan, Romo Martanto didampingi Romo Maksi dan DPP melepas rangkaian balon yang digantungi plakat "Jubileum 50 Tahun Gereja Katolik Santo Paulus Kulibul" sebagai tanda dibukanya kegiatan. Selanjutnya, Romo kemudian men-serve bola mengawali pertandingan eksibisi antara Pemuda Pegending dengan Paroki Kulibul.



Semarak, menyenangkan dan penuh keakraban. Itulah kesan yang muncul saat-saat beberapa pertandingan dimulai. Masing-masing sektor harus mengirim 2 tim yaitu tim putra dan tim putrti. Gelak tawa pun pecah, ketika ibu-ibu dan remaja putri paroki mulai beraksi mempermainkan bola. Keruan saja, bola acap meluncur jatuh di bidang lapangan sendiri sementara beberapa pemain bersitubruk.

Selamat.....banyak hal yang ternyata bisa dilakukan untuk menghadirkan rahmat kasih dan kemurahan Tuhan di antara umat sendiri. Semoga Gereja yang kokoh sekaligus lentur bisa diwujudkan di Paroki Santo Paulus Kulibul.***