Sabtu, 04 Juni 2011

Gerak Jalan Santai

Mens sana in corpore sano, jiwa yang sehat ada di dalam tubuh yang sehat. Demikian kebijaksanaan Latin mengajarkan kita. Tentu itu bukan olok-olok. Jika kita renungkan sambil mengaitkan dengan situasi keseharian hidup kita, ajaran kebijaksanaan itu tidak bisa disangkal. Acap, ketika badan kita sakit, entah hanya flu ringan apalagi sakit yang cukup berat, maka keseimbangan jiwa kita juga terganggu. Berbagai pikiran jelek, menyalahkan, menyesali diri, mengeluh bahkan menghujat Tuhan bisa menguasai hidup kita. Ini tentu tidak sehat. Pengaruh itu jelas ada. Mengatasinya tentu harus dengan membuat tubuh, jasmani kita sehat. Ketika kita sakit, barulah kita ngeh betapa mahalnya sehat itu.


Dalam rangka itulah, menghadirkan jiwa yang sehat melalui tubuh yang sehat, Paroki Santo Paulus Kulibul menggelar kegiatan Gerak Jalan Santai serangkaian dengan Jubileum 50 Tahun Gereja Katolik Santo Paulus Kulibul. Kegiatan dilaksanakan pada Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus (Kamis, 02/06/2011). Dimulai pukul 07.00 Wita, gerak jalan santai dibuka oleh Pastor Paroki Rm. Yohanes Martanto, Pr. Dengan mengibaskan bendera start, ratusan umat Paroki Santo Paulus Kulibul, tua-muda, laki-laki perempuan, mulai gerak jalan dari depan pastoran.

Dari depan pastoran, para peserta kemudian menyusuri jalan raya Padonan wilayah banjar Kulibul Kangin menuju Banjar Tibubeneng. Di depan Pura Desa di Tibubeneng, belok kanan menuju Banjar Dawas, lalu ke utara menuju Banjar Dama. Sebelum masuk Banjar Dukuh, peserta belok ke kiri menuju Banjar Pengilian, lalu ke Banjar Pegending melewati jalan setapak di utara Banjar Pengilian. Selanjutnya, lepas dari Banjar Pegending, melewati jalan kecil de sebelah barat Kapela Gembala Baik Pegending, rute memasuki jalan setapak yang membelah persawahan di selatan Pegending. Hanya saja persawahan itu kini hanya tinggal kenangan karena di sana sini sudah terlihat bangunan-bangunan permanen seperti vila telah bercokol.

Lepas dari jalan setapak persawahan tersebut, peserta tiba di Banjar Kulibul Kawan dan akhirnya kembali ke Pastoran. Lumayan juga rute yang ditempuh sekitar 3,5 Km. Penat, letih, terutama mereka yang tergolong cukup umur, apalagi jarang olah raga. Tetapi anak-anak, seperti tidak ada guratan rasa capai di wajah mereka. Ceria. Apalagi ketika tiba di Pastoran, kelompok ibu-ibu Paroki telah siap dengan dagangan mereka. Peserta pun menyerbu apa yang ada. Ups....bukan gratis. Panitia telah menyiapkan dan membagikan kupon yang harus dibayar sebelumnya, dan dengan kupon itu lah peserta berbelanja. Itung-itung....ya tetap dalam rangka penggalian dana. Maklum, perayaan Jubileum nanti ternyata masih perlu cukup banyak dana.

Keceriaan dan keakraban langsung menyapa peserta. Kegembiraan semakin tumpah ketika mbak Yeni, instruktur senam, mengajak dan memimpin peserta senam kesehatan berirama, karena diiringi musik. Sungguh semarak. Meski baru selesai gerak jalan, peserta sangat bersemangat mengikuti setiap gerakan mbak Yeni. Ibu-ibu tidak ketinggalan. He...he...mungkin pada ingin meniru postur instruktur yang bebas dari belitan "handuk" yang melingkar di pinggang hingga perut.


Salah satu alasan mengapa peserta cukup banyak. Menurut beberapa umat yang sempat memberi komentar, ya....karena ada door prize menarik. Memang...atas kebaikan para penderma dan sponsor, cukup banyak hadiah yang menyemarakkan kegiatan. Hadiah utama berupa televisi yang disumbangkan oleh Astra Motor Sesetan, jatuh ke tangan Bapak Nyoman Mariatna dari Sektor Santo Paulus. Wah....selamat Pak Man.

Semarak acara gerak jalan menjadi semakin meriah dan hidup ketika Band Mudika Paroki Kulibul melantunkan beberapa tembangbeberapa lagu. Hidup Mudika!***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih, komentar Anda akan sangat berguna bagi kami.